Rabu, 07 September 2011

KOMPRESI PADA MOTOR


Arti kompresi secara harfiah adalah, PEMADATAN , jadi tekanan kompresi bisa diartikan 'menekan campuran udara dengan BBM pada ruang bakar agar padat tertekan'.


Pada saat campuran udara dengan BBM itu menjadi HAMPIR padat pada titik optimalnya (tekanan kompresi tertinggi) maka busi akan meletikkan bunga api (sekian derajat sebelum TMA/Titik Mati Atas).

Kenapa harus sebelum TMA, ini untuk mendapatkan efek MELENTING seperti anak panah lepas dari busurnya (rahasia Camshaft + Valve + Spring ada disini) sehingga piston makin terdorong dengan tenaga lebih besar.

Jadi semakin tinggi nilai / perbandingan kompresi, maka makin besar / dasyat ledakan pada ruang bakar dan ini mengakibatkan tenaga dorong dari piston yg semakin besar, ingat semakin tinggi nilai kompresi maka semakin besar nilai oktan yg dibutuhkan dari jenis BBM untuk ini.

Getaran mesin dan suaranya pun ikut besar !

Jadi bila mesin MX kita mengalami kebocoran / kehilangan kompresi maka yg terjadi adalah hilangnya tenaga atau bahkan tidak bisa hidup.

Semua teori dasar ada pada diri manusia dan alam, coba bayangkan bila manusia tidak bisa menekan, pasti tidak akan ada kehidupan lanjutan....ya toh ?

Tekanan kompresi pada mesin akan berkurang atau bahkan hilang bila ada kebocoran pada ruang bakar (ruang kompresi), dan ini bisa disebabkan oleh :

  1. Ring piston patah.
  2. Kesalahan pemasangan ring piston.
  3. Piston cacat (retak dsb).
  4. Dinding Silinder cacat/baret.
  5. Mesin pernah mengalami extreem overheating.
  6. Packing/gasket antara silinder head dengan silinder blok sudah cacat, patah dsb.
  7. Seating Valve cacat/kotor karena kerak dsb.
  8. Valve/klep cacat/retak dsb.
  9. Setting camshaft yg kurang tepat.
  10. Air filter pada karbu sudah terlalu kotor.
  11. Busi cacat/retak atau threadnya yg cacat (selek istilah bengkelnya).
  12. Timming gear/chain yg sudah cacat/kendor/aus dsb.
  13. Silinder head atau bahkan silinder blok, retak (kemungkinan terjauh).

Dari beberapa kemungkinan di atas, bisa juga terjadi karena :

  1. Penggunaan BBM yg tidak bersih atau kurang tepat.
  2. Kurangnya perawatan pada karbu.
  3. Kesalahan saat overhaul mesin atau saat ngopreknya.
  4. Sistem pendingin pernah tidak bekerja dengan semestinya (fail).
  5. Kesalahan pada saat setting sistem mekanis mesin.
  6. Kebocoran sistem pelumasan sehingga pelumas pernah masuk ke ruang bakar.

Memang cukup rumit bila dianalisa secara umum (sekilas), namun ini semua ada keterkaitannya dengan pengetahuan dasar four stroke internal combustion engine.

Untuk ngukur kompresi motor kita bisa pake alat yang namanya compression gauge, caranya ujung pengukur alat ini dipasang di lubang busi trus motor di stater beberapa detik dengan electric stater trus tinggal liat deh jarumnya di gaugenya sampe menunjukan angka yang stabil, sesuaikan sama kompresi motor waktu di cek yang ada di buku manual, tekanannya min 490kpa  standar 560kpa maksimal 630 kpa  di 500rpm
CARA MENAIKKAN KOMPRESI :
1. Mengganti piston dengan model racing.
2. Mendekatkan deck clearance.
3. Membubut Head.
4. Mengelas Head.
5. Membubut Blok dan Piston.

CARA MENURUNKAN KOMPRESI :
1. Merimer dome pada head.
2. Memperdalam coakan klep pada piston.
3. Membubut piston.

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN KOMPRESI TINGGI :
1. Power mesin meningkat.
2. Final gear menjadi berat.
3. Power mesin terasa dari putaran bawah sampai atas.

KERUGIAN MENGGUNAKAN KOMPRESI TINGGI :
1. Mesin menjadi cepat panas .
2. Engine break menjadi besar dan kasar.
3. Apabila perhitungan kompresi tidak tepat, sering terjadi detonasi.

Untuk mengetahui / menghitung perbandingan kompresi (CR) dari satu mesin, kita perlu mengetahui dulu volume silinder yang akan dikerjakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar